Jakarta – Di era digital yang penuh dengan inovasi dan konektivitas, keamanan siber menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi bagi setiap instansi dan korporasi. Dengan meningkatnya serangan siber yang semakin canggih, masyarakat dan perusahaan penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan data informasi mereka. Di sini, kepemilikan sistem keamanan data untuk melindungi dari pencurian, perusakan, dan kehilangan data informasi menjadi sangat penting untuk diperhatikan.
Sebagai perusahaan jasa keamanan, Nawakara tidak hanya berupaya untuk mengamankan data melalui penerapan teknologi dan kebijakan yang tepat, tetapi juga melalui komitmen berkelanjutan terhadap standar keamanan data informasi. Dengan mempersiapkan sertifikasi melalui ISO 27001:2022 Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).
Information Technology Division Head Nawakara, Eman Mulyaman menjelaskan pentingnya menjaga data informasi baik internal mau pun eksternal. Sebagai bentuk komitmen Nawakara terkait keamanan siber ini, Nawakara menjadikan keamanan data informasi menjadi fondasi utama dalam membangun kepercayaan dengan mitra bisnis.
“Di Nawakara, kami tidak hanya menerapkan teknologi canggih dan kebijakan ketat, Saat ini Nawakara sedang memenuhi standar prosedur untuk sertifikasi ISO 27001:2022 Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Terkait keamanan data informasi internal maupun eksternal Nawakara dan untuk memenuhi standar ISO 27001 tersebut personil internal Nawakara sudah melakukan training dan awareness terkait ISO 27001 ini serta melakukan Penetration test (pentest) & simulation test terhadap (server, database, aplikasi) yang hasilnya sudah sesuai ketentuan. Proses sertifikasi ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap proses dan kebijakan keamanan data informasi, untuk menjamin bahwa organisasi memenuhi standar tertinggi dalam keamanan siber,” jelasnya saat diwawancara pada Kamis, 4 Juli 2024 di Head Office Nawakara.
Cara Mengamankan Data Informasi dari Serangan Siber
Dalam pekerjaannya, tim IT Nawakara bertugas mengamankan berbagai jenis data, termasuk data internal yang berkaitan dengan operasional sehari-hari perusahaan dan data eksternal yang berhubungan dengan klien dan mitra. Perlindungan ini mencakup segala sesuatu dari data pribadi karyawan hingga informasi klien.
Untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang, berikut adalah beberapa langkah efektif yang Nawakara lakukan untuk melindungi data dari potensi serangan siber.
1. Menggunakan Enkripsi Data yang Kuat
Enkripsi merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi data. Dengan mengenkripsi informasi, data akan diubah menjadi kode yang hanya bisa dibaca dengan kunci dekripsi yang tepat. Nawakara mengimplementasikan enkripsi data untuk memastikan bahwa informasi sensitif, baik yang disimpan maupun yang ditransmisikan, tetap aman dari akses tidak sah.
2. Penerapan Autentikasi Dua Faktor
Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan dua bentuk verifikasi identitas: sesuatu yang Anda tahu (seperti kata sandi) dan sesuatu yang Anda miliki (seperti kode OTP yang dikirim ke ponsel Anda). Dengan begitu, keamanan akses ke sistem dan aplikasi diharapkan bisa semakin meningkat.
3. Pembaruan Perangkat Lunak Secara Berkala
Perangkat lunak yang usang sering kali memiliki kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker. Pembaruan rutin memastikan bahwa patch keamanan diterapkan, mengurangi risiko serangan siber. Jangan lupa juga untuk menerapkan sistem pemantauan yang proaktif dan solusi deteksi ancaman untuk mengidentifikasi dan merespons serangan siber dengan cepat.
4. Edukasi Karyawan tentang Phising dan Scam
Manusia sering menjadi titik lemah dalam keamanan siber. Nawakara menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan karyawan mereka tentang risiko dan tanda-tanda phishing serta scam. Edukasi berkelanjutan membantu menciptakan pertahanan pertama yang kuat: karyawan yang waspada dan terinformasi.
5. Backup Data Secara Berkala
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah melakukan backup data informasi secara berkala, Manfaat yang didapat yaitu menduplikasi, mengembalikan data jika hilang, memberi keamanan terhadap data, kemudahan dalam mengakses data, serta mengantisipasi ketika sistem operasi bermasalah. Jangan lupa juga menguji prosedur pemulihan data untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat jika terjadi insiden keamanan.
“Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Nawakara menunjukkan komitmen yang kuat untuk melindungi data informasi dari berbagai ancaman siber, hingga memastikan integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data yang dikelola. Hal ini tidak hanya memberikan perlindungan optimal bagi aset digital perusahaan, tetapi juga memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kemampuan Nawakara dalam menghadapi tantangan keamanan siber di era digital ini,” tutup Eman.