Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan iklim tropis, rentan terhadap ancaman banjir selama musim hujan. Musim hujan di Indonesia umumnya terjadi antara November dan Maret, dengan intensitas curah hujan sedang hingga tinggi. Faktor topografi, seperti adanya daerah rendah yang melimpah dan sistem sungai yang kompleks, membuat beberapa wilayah di Indonesia rentan terhadap banjir. Situasi ini diperparah oleh urbanisasi yang cepat dan kurangnya infrastruktur pengelolaan air yang memadai.
Banjir dapat mengancam baik kehidupan manusia maupun infrastruktur fisik, dengan dampak signifikan pada operasi bisnis Anda. Banjir tidak hanya mengancam aset berharga tetapi juga dapat merugikan keuangan perusahaan karena mobilitas yang terbatas dan aktivitas masyarakat yang terhambat.
Bagaimana Nawakara dapat membantu Anda dalam mitigasi risiko banjir selama musim hujan?
Mitigasi Banjir
Penanganan situasi darurat yang merugikan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa, kerusakan properti, dan kerusakan lingkungan, yang dapat dimitigasi sejak dini. Oleh karena itu, sistem manajemen keamanan yang efektif harus mencakup kombinasi langkah tanggap darurat untuk mengurangi dampak buruk dari keadaan darurat tersebut.
Di Nawakara, kami tidak hanya merancang langkah tanggap darurat tetapi juga melampaui dengan memiliki Tim Tanggap Darurat (ERT) yang berpengalaman yang dapat menangani situasi darurat di berbagai wilayah di Indonesia.
Tim Tanggap Darurat Nawakara (ERT)
Tim Tanggap Darurat Nawakara bertugas sebagai garda terdepan dalam menangani bencana banjir. Dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan khusus, tim ini merespons cepat panggilan darurat, memberikan bantuan evakuasi kepada korban, dan mengawal mereka ke lokasi yang lebih aman.
Saat ini, Tim Tanggap Darurat Nawakara terdiri dari 34 anggota yang bersertifikasi oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Tim ini memiliki koordinasi dan komunikasi yang sangat baik dengan semua pemangku kepentingan di Indonesia.
Pada tahun 2022, Nawakara menjadi satu-satunya Perusahaan Jasa Keamanan Swasta (BUJP) yang ditugaskan dan secara resmi ditunjuk oleh Basarnas untuk melakukan pelatihan Pencarian dan Pertolongan (SAR) bagi individu eksternal atau publik, yang menghasilkan sertifikasi dari Basarnas.
Semua personel dalam Tim Tanggap Darurat Nawakara dilatih untuk menangani berbagai proses evakuasi, termasuk namun tidak terbatas pada evakuasi banjir, evakuasi kebakaran (akibat dampak asap), evakuasi hutan dan letusan gunung berapi, dan evakuasi kerusuhan.
Proses Evakuasi
Ketika tingkat air naik, dan ancaman banjir menjadi tidak terhindarkan, Tim Tanggap Darurat Nawakara memainkan peran penting dalam rantai tanggapan darurat. Dengan anggota ERT siap dikerahkan ke lokasi tanggapan bencana, Nawakara memberikan solusi holistik untuk meminimalkan dampak bencana.
Dalam proses evakuasi, Tim Tanggap Darurat Nawakara biasanya melakukan dua tugas utama untuk membantu korban. Pertama, evakuasi darurat melibatkan pemindahan orang dari lokasi yang berpotensi berbahaya ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti rumah aman atau rumah sakit. Kedua, pengawalan keamanan melibatkan personel ERT yang menemani korban kecelakaan/bencana untuk mengurangi kecemasan dan menjaga ketenangan selama perjalanan ke lokasi yang lebih aman.
Kolaborasi dalam Mitigasi Banjir
Kondisi darurat seperti ancaman banjir dapat disebabkan oleh faktor manusia maupun alam, yang mengancam nyawa manusia, kerusakan properti, dan kerusakan lingkungan. Bencana alam seperti banjir mewakili kondisi abnormal yang sulit diprediksi. Selain itu, waktu evakuasi sangat penting dalam situasi tanggapan darurat, yang memerlukan penanganan yang efisien dan efektif.
Pentingnya kolaborasi dengan entitas terkait, seperti Basarnas dan lembaga manajemen bencana lainnya, adalah kunci kesuksesan Nawakara dalam mengatasi bencana banjir. Melalui sinergi, Nawakara dapat menyediakan layanan tanggapan darurat yang lebih efisien dan terkoordinasi.
Hubungi kami segera untuk mempelajari lebih lanjut tentang ERT dan mitigasi ancaman banjir. (Tautan untuk menghubungi kami).