Jakarta – Di tengah meningkatnya ancaman keamanan di lokasi-lokasi strategis dan juga objek vital nasional (Obvitnas), pentingnya kolaborasi antar instansi dalam mengelola situasi krisis menjadi semakin penting. Pemerintah bahkan telah mengatur terkait hall ini melalui Keputusan Presiden Nomor 63 tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional (Obvitnas) dengan pertimbangan bahwa Obvitnas memiliki peran penting bagi kehidupan bangsa dan negara, yang ditinjau dari aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Pentingnya pengamanan objek vital nasional (Obvitnas) menjadi tanggung jawab semua aspek baik Swasta, Pemerintah dan juga Masyarakat sekitar. Melalui inisiatif bersama, Nawakara dan PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang wilayah kerjanya juga menjadi bagian dari objek vital nasional (Obvitnas), serta Kepolisian Republik Indonesia, melaksanakan simulasi keamanan di area kerja PLN, yang tidak hanya menguji efektivitas respons tim dalam menghadapi huru-hara dan ancaman bom, tetapi juga mengimplementasikan teknik persuasif dan humanis dalam penanganannya di Kantor PLN ULTG Harapan Indah, Bekasi, Kamis, 6 Juni 2024.
Disampaikan oleh AKP. Hotman Hutajulu, SH., MH., Wakasat Samapta Polres Metro Bekasi bahwa simulasi penanganan huru-hara di objek vital nasional cukup penting untuk dilaksanakan.
“Hal ini perlu dilakukan guna memberikan pemahaman tentang bagaimana antisipasi preventifnya terhadap gangguan keamanan yang ada di lingkungan sekitar objek vital nasional, seperti PLN, agar para satuan pengamanan disini mengetahui dan paham apa yang harus dilakukan agar tidak menyebabkan sesuatu yang fatal terjadi namun tetap dengan cara-cara persuasif dan humanis agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan/bentrokan dilapangan,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh M. Nuruli Kholiq, Consultation & Training Division Head Nawakara dimana Nawakara sebagai perusahaan yang memiliki jasa konsultansi dan keamanan, menilai bahwa simulasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan tim pengamanan di lapangan dalam mengidentifikasi, mengelola, dan merespons cepat terhadap situasi yang mungkin mengganggu keamanan publik dan Objek Vital Nasional.
“Selain itu satuan pengamanan dari Nawakara juga dapat membantu pihak kepolisian untuk lebih cepat mengatisipasi dan melaporkan kejadian yang dapat menganggu keamanan di Obvitnas. Kami berharap bahwa ini akan menjadi rangkaian simulasi yang akan kami lakukan secara berkala, untuk terus memperkuat kerjasama antara instansi lainnya dalam pengamanan Obvitnas,” jelasnya.
Pada simulasi ini dimulai dengan adanya demonstrasi warga di pintu masuk utama kantor unit layanan transmisi dan gardu induk PLN Bekasi, dimana warga sekitar menuntut kompensasi atas gangguan yang dirasa dari operasional PLN. Keadaan menjadi semakin kritis ketika ada laporan bahwa bom telah dilemparkan ke dalam area ULTG PLN Bekasi, tim satuan pengamanan (SATPAM) Nawakara berkoordinasi dengan pihak internal PLN, dan kepolisian. Sehingga diputuskan untuk mendatangkan Tim Jibom Gegana Brimob Kelapa Dua ke lokasi untuk segera bertindak mengamankan area dan mensterilkan lokasi dari benda yang mencurigakan.
Pihak PLN pun merasa perlu untuk melakukan dialog dengan perwakilan warga sekitar. Selama dialog berlangsung, tindakan persuasif dan pendekatan humanis tetap dilakukan oleh satuan pengamanan (SATPAM) Nawakara yang juga dibantu oleh pihak kepolisian untuk meredam para demonstran.
Muhammad Jainal, Kepala Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) ULTG Harapan Indah menambahkan bahwa respon cepat dan komunikasi efektif antar tim memungkinkan untuk meredam situasi dan menghindari kerusakan lebih lanjut. “Kami juga melakukan dialog dengan warga untuk menjelaskan pentingnya PLN sebagai objek vital nasional dan memastikan bahwa tuntutan mereka akan ditangani melalui program CSR”, ungkapnya.
Manfaat dan Visi Jangka Panjang Nawakara
Simulasi ini tidak hanya menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan keamanan yang ada, tetapi juga dalam mengadopsi pendekatan yang lebih humanis dan persuasif dalam pengamanan. Kegiatan ini adalah pendekatan yang tidak hanya efektif dalam menangani ancaman secara langsung, tetapi juga dalam memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat, yang sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan sosial di lingkungan yang rawan konflik.
Kolaborasi antara Nawakara, PLN, dan Kepolisian dalam simulasi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat keamanan nasional. Melalui kerjasama yang baik, masing-masing pihak menunjukkan komitmen dalam menghadapi ancaman dengan cara yang efektif dan humanis, memastikan bahwa objek vital nasional (Obvitnas) dapat terus beroperasi tanpa gangguan dan juga tanpa harus mengurangi kenyamanan masyarakat di sekitar Obvitnas.